Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Pendidikan Agama Kristen (PAK)
I.
Pendahuluan
Pendidikan
Agama Kristen merupakan sebuah pendidikan yang memiliki dasar ialah Alkitab dan
segala yang diajarkan merupakan sebuah refleksi dari Alkitab itu sendiri. Pada
makalah ini saya akan mencoba membahas lebih dalam tentang Pendidikan Agama
Kristen itu sendiri, apa sebenarnya Pendidikan Agama Kristen itu sampai kepada
kepada apa yang dapat saya simpulkan dari tiap pembahasan yang telah saya
bahas.
II.
Pembahasan
2.1.Pengertian
Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Secara etimologi kata PAK berasal
dari bahasa Yunani yaitu Paedagogis yang artinya kegiatan untuk
membimbing. Dalam KBBI juga dikatakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses
pengubahan sikap dan tingkah laku. PAK adalah salah satu dari tugas gereja.PAK
itu adalah pendidikan yang seharusnya ditanggung dan dilaksanakan oleh gereja
itu sendiri. PAK tidak lain dan tidak bukan adalah suatu pemberian dan amanat
Tuhan sendiri kepada jemaat-Nya.[1]
Pendidikan Agama Kristen juga diartikan pemupukan akal orang-orang percaya dan
anak-anak mereka dengan firman Allah dibawah bimbingan Roh Kudus melalui
sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja sehingga didalam mereka
dihasilkan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan semakin mendalam melalui
pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan kasih
terhadap sesamanya.[2]Pendidikan
Agama Kristen adalah suatu usaha untuk mempersiapkan manusia untuk meyakini,
memahami, dan mengamalkan agama Kristen itu sendiri. Pendidikan Agama Kristen
berfungsi untuk menumbuhkan sikap dan perilaku manusia berdasarkan iman Kristen
dalam kehidupan sehari-hari, serta menyampaikan pengetahuan tentang pendidikan
Kristen dengan tujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan agar
manusia dapat mengetahui apa yang baik dan yang buruk.[3]
Robert W.Pazmino mendefinisikan Pendidikan Kristen sebagai usaha sengaja dan
sistematis, ditopang oleh upaya rohani dan manusiawi untuk mentransmisikan
pengetahuan, nilai, sikap, keterampilan, dan reformasi pribadi-pribadi,
kelompok, bahan struktur oleh kuasa Roh Kudus sehingga peserta didik hidup
sesuai kehendak Allah sebagaimana dinyatakan Alkitab, terutama dalam Yesus
Kristus.[4]
2.2.Latar Belakang
Pendidikan Agama Kristen (PAK)[5]
2.2.1.
Berita Alkitab
2.2.1.1.Dalam
Kitab Perjanjian Lama
Kitab Kejadian
menjelaskan bahwa Tuhan Allah tidak membiarkan manusia menjadi rusak meskipun
Tuhan telah menjatuhkan hukuman pada manusia atas kesalahan dan dosanya.Itu
berarti kasih dan panjang sabar Tuhan Allah tidak berkesudahan. Setelah manusia
jatuh dalam dosa, Tuhan Allah segera memberikan perjanjian akan keselamatan
dengan cara mengirim juruselamat (Kejadian 3:15). Istilah yang dipakai dalam
Perjanjian Lama tentang juruselamat itu adalah mesias yang secara harafiah
berarti yang diurapi dan disahkan. Dari kejadian sampai Maleakhi, penuh dengan
pengharapan akan datangnya mesias.
2.2.1.2.Dalam
Kitab Perjanjian Baru
Kesaksian melalui tulisan-tulisan
dalam perjanjian Lama dinyatakan dalam perjanjian Baru. itulah sebabnya
hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak dapat dipisahkan.
Perjanjian Lama merupakan janji, sedangkan Perjanjian Baru merupakan realisasi
janji tersebut. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, merupakan kesatuan dalam
pemberitaan dan saling terkait.
2.2.2.
Kelahiran Yesus Kristus dan Masa Kanak-Kanak-Nya
Matius
menggunakan istilah “penggenapan” dalam injil yang ditulisnya (Matius 5:22,
2:15, 17:23, 4:14,8:17, 13:25, 12:12, 21:4, 26:56, 27:9).Kedatangan Kristus
merupakan suasana baru sebab dengan itu Allah menggenapi perjanjian-Nya kepada
umat manusia.Injil Lukas menerangkan secara rinci persiapan kelahiran Yesus
Kristus Juruselamat Dunia.Waktu kelahiran-Nya berlangsung seperti yang telah
dicatat oleh Lukas.
Masa kanak-kanak dan
masa muda Yesus tidak dijelaskan secara terperinci dalam Perjanjian
Baru.kesaksianMatius dan Lukas mengatakan bahwa sebagai manusia sepenuhnya.
Ketika Yesus mengikuti perayaan paskah pada usia 12 tahun dan berdiskusi dengan
para tokoh agama Yahudi dan para ahli taurat di Bait Suci (Lukas 2:41-52), Dia
menunjukkan bukti bahwa Dia sangat menguasai isi Taurat atau Perjanjian Lama.
2.2.3.
Pekerjaan Yesus Kristus
2.2.3.1.
Pembaptisan-Nya (Matius 3:13-17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21-22; Yohanes 1:29-34)
Baptisan Yesus
mempunyai dua arti.Pertama, untuk memenuhi semua kebenaran.Baptis adalah
tanda pembasuhan dosa.Kedua, sebagai penahbisan menjadi Nabi, Iman, dan
Raja.Mulai saat itu jelas bagi Yohanes pembaptis bahwa Yesus adalah Mesias atau
Almasih.Itulah sebabnya Yohanes pembaptis segera menunjukkan kepada banyak
orang (Yohanes 1:36).
2.2.3.2.Pencobaan-Nya
(Matius 4:1-11; Markus 1:12-13; Lukas 4:1-13)
Godaan ini
sangat penting karena dua alasan.Pertama, bagi iblis, ia ingin mencoba
mengalahkan Yesus dengan jalan promi atau damai. Kedua, bagi Yesus, pada
permulaan pelayanan-Nya sudah harus jelas bahwa Yesus menang dari iblis.
2.2.3.3.Mengumpulkan
para murid (Matius 4:18-22, 10:1-4; Markus 1:16-20; Lukas 5:1-11; Yohanes
1:35-51)
Para murid
dipanggil dan dikumpulkan untuk mempersiapkan mereka dalam melakukan Misi
Kerajaan Allah dalam rangka merealisasikan perjanjian keselamatan Allah bagi
dunia ini.Semua murid ini mula-mula diutus untuk menginjili orang Israel atau
Yahudi, tetapi kemudian mereka menginjili orang-orang non-Yahudi dan seluruh
bangsa.Jumlah 12 ini mengingatkan pada jumlah suku Israel dan dapat digambarkan
sebagai Bapa Rohani orang-orang percaya.
2.2.3.4.Mukjizat
yang menyertai Yesus ketika melakukan pekerjaan-Nya
Mujizat itu
antara lain mengubah air menjadi anggur pada perjamuan kawin di desa Kana
(Yohanes 2:1-11) dengan makna bahwa Tuhan Yesus dapat mengubah dunia yang kacau
karena kutuk Allah menjadi baik; menyembuhkan orang lumpuh (Lukas
7:17-26),menyembuhkan orang sakit kusta (Matius 8:1-4), dan lain-lain. Mukjizat
ini menjadikan orang yakin bahwa Yesus adalah Nabi yang telah lama dinantikan
untuk membebaskan mereka dari penjajahan.
2.3.Munculnya
Pendidikan Agama Kristen (PAK)
PAK berpangkal
pada persekutuan umat Tuhan dalam Perjanjian Lama.[6]Bangsa
Yahudi adalah bangsa yang kecil, tetapi kuat; sedikit, tetapi menyebar
keseluruh dunia; menyebar, tetapi kemurnian mereka terjaga.Mereka merupakan
penganut agama Yudaisme yang mementingkan ketaatan kepada hokum
Agama.pendidikan menjadi bagian utama dan terpenting dalam budaya Yahudi. Objek
utama dalam pendidikan adalah mempelajari Taurat.Allah menggunakan Taurat
sebagai media pengajaran-Nya; pertama-tama Allah memperkenalkan diri-Nya, menyatakan
pekerjaan yang dia lakukan, kemudian mengarahkan pengajaran-Nya kepada hubungan
Allah dengan manusia sebagai umat-Nya, serta manusia dengan manusia selaku umat
yang telah dibebaskan dan diselamatkan.[7]
Dalam Perjanjian Lama, pribadi yang termasuk pengajar adalah Allah sendiri,
para Nabi, Hakim dan pemimpin lainnya. Sebagai sumber dasar dan prinsip
kehidupan Kristiani, Alkitab menjelaskan bahwa dalam membimbing manusia untuk
lebih mengenal Dia, Allah telah berperan sebagai pendidik.
Oleh karena Yesus diakui sebagai guru
Agung, semua pembahasan tentang pendidikan agama dalam perjanjian Baru
sepatutnya dimulai dengan pribadi Yesus sendiri.
2.4.Tokoh-Tokoh
Pendidikan Agama Kristen (PAK)[8]
2.4.1.Clementus
(150-215 M)
Clementus lahir
di kota Atena dan meninggal di Palestina. Gagasan-gagasan pokok di bidang
pendidikan agama Kristen yang dijelaskan Clementus terdapat dalam tiga karya,
yaitu, Protepikos (nasihat yang disampaikan kepada kaum kafir), Paidagogos
(Sang pendidik, yaitu Kristus) dan Stomateis (Bunga Rampai). Menurut
Clementus, sang pengajar yang memainkan peranan paling utama dalam Pendidikan
Agama Kristen bukan seseorang yang berdiri di depan kelas, siapa pun dia.
Pendidik pokok adalah Firman Allah, yaitu Kristus. Yang dimaksud ialah bahwa
Tuhan yang kita kenal dalam Yesus dari Nazaret itu, memanfaatkan baik kemampuan
guru insane maupun pengetahuan-Nya. Sebagai Guru, Firman itu menjelaskan serta
menyatakan bahwa takut akan Tuhan, mengajar kita dalam pelayanan Allah,
mendidik kita dalam pengetahuan kebenaran, dan membimbing dengan jalan yang
menuju langsung kesorga. Semua orang menganggap Allah betul-betul Bapa mereka
adalah pelajar yang tercakup dalam istilah “anak-anak”. Satu-satunya syarat
tidak lain dari pada kemauan untuk diajar. Tujuan PAK, Clementus ingin
menghasilkan seorang Kristen yang mewujudkan dalam diri pribadinya sifat yang
paling kaya yang berasal dari Injil Kristus dan dari kebudayaan Yunani.
2.4.2.Origenes
(185-224)
Origenes
menghargai filsafat sebagai alat untuk menolong orang-orang menjernihkan
pemikiran. Origenes menerima gagasan tentang kedua tingkat kenyataan, yaitu
kenyataan duniawi yang selalu berubah dan kenyataan rohani yang sama selamanya.
Bagi Origenes akal manusia mempunyai kemungkinan yang teramat kaya-raya.Ia yakin
bahwa kemampuan daya berpikir manusia juga terbatas. Itulah sebabnya mengapa
manusia memerlukan penyataan dari Allah melalui Alkitab dan Yesus Kristus.
Dengan landasan kuat itu ia mengarahkan seluruh kesanggupannya untuk memahami
amanat alkitabiah itu. Ia menarik kesimpulan bahwa hanya orang yang mengenal diri
sendiri sebenarnya mempunyai dasar untuk membedakan tindakan yang memperkaya
kehidupan dari yang lain, yang hanya merugikan. Dalam diri Origenes, suatu
kepribadian yang manis, sabar dan yang pasti menikmati pengenalan
belajar-mengajar.
2.4.3.Hieronimus
(345-420)
Pendidikan Agama Kristen yang digariskannya bagi anak
permpuan yang bernama Paula, terdiri dari semacam rancangan untuk menentukan
isi seluruh lingkungan pengalamannya. Alasannya amat jelas dan tepat: Kita
selalu bersedia meniru apa saja yang buruk, dan sesuatu yang salah serta merta
kita pelajari. Tujuan yaitu mendidik “jiwa” paula sehingga menjadi bait Tuhan.
2.4.4.Yohanes
Chrysostomus (347-407)
Pendidik gereja
ini lahir pada tahun 347 di kota Antiokhia, di kemudian hari ia digelari Chrysostomus,
artinya “Mulut Kencana” dan “Maha Guru
di Dunia”. Pendapat nya tentang tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah menjadi
seorang olahragawan bagi Kristus.Seorang Kristem wajib dididik di bawah
pengawasan/bimbingan yang tegas. Meskipun Chrysostomus sendiri lebih cenderung
pada gaya hidup seorang biarawan, namun ia sadar bahwa kebanyakan orang
tidaklah seperti dia.
2.4.5.Augustinus
(354-430)
Aurelius
Augustinus, seorang teolog yang dihormati, baik oleh Gereja Katolik Roma maupun
Protestan, lahir di Afrika Utara.Augustinus adalah tokoh raksasa pertama dalam
sejarah gereja yang diubah secara mendalam oleh Surat Roma itu.Ia bermaksud
belajar, mengajar dan mengarang, tetapi rencana hidup itu diubah. Pemikiran
Augustinus tentang pendidikan berakar dalam refleksinya sebagai seorang Kristen
atas pendidikan yang ia alami dulu. Tujuan pendidikan dapat disusun dengan kata-kat berikut: Tujuan
pendidikan kristiani ialah menhantar para pelajar untuk memupuk kehidupan
rohani, membukakan diri kepada Firman Tuhan, memperoleh pengetahuan tentang
perbuatan Allah yang dilaporkan dalam Alkitab dan bacan lainnya, agar dengan
demikian mereka mengalami hikmat, suatu pengalaman yang didalamnya terkandung
kesalehan, persekuatuan dengan Allah, kebahagian pribadi, pengetahuan dan
pengertian serta kemampuan untuk hidup sebagai warga gereja dalam suatu
masyarakat umum.
2.5.
Tujuan Pendidikan Agama Kristen
Para pendidik
adalah orang-orang dengan tujuannya masing-masing, dan tujuan-tujuan dan
harapan-harapan bersama kitalah yang dapat ditempatkan sebagai tujuan umum
kegiatan pendidikan Agama Kristen.Tak perlu ragu bahwa tujuan kita harus
dipilih dengan sengaja dan diingat terus-menerus baik untuk membentuk maupun
mengevaluasi praktik mereka.Penulis menegaskan bahwa tradisi iman Kristen itu
sendiri menunjukkan tujuan mendidik didalamnya, dan tujuan yang demikian adalah
tujuan bersama yang dapat kita cita-citakan.Tujuan pendidikan agama Kristen
adalah untuk memampukan orang-orang hidup sebagai orang-orang Kristen, yakni
hidup sesuai iman Kristen.Iman Kristen yang hidup kelihatannya telah menjadi
tujuan pendidikan agama Kristen sejak orang-orang Kristen pertama merespon
perintah Yesus.[9]Tujuan
dari Pendidikan Agama Kristen adalah untuk mengajak, membantu atau menolong,
menghantar seseorang mengenal kasih Allah yang nyata dalam Yesus Kristus,
sehingga dengan pimpinan Roh Kudus ia datang kedalam persekutuan yang hidup
dengan Tuhan. Hal tersebut dinyatakan dalam kasihnya terhadap Allah, yang dihayati
dalam hidupnya sehari-hari, baik dengan kata-kata maupun perbuatan selaku
anggota tubuh Kristus.[10]
Tujuan PAK secara Umum adalah untuk mengembangkan semua bakat murid agar ia
hidup merdeka terlepas dari ketergantungannya pada prakarsa orang lain atau
tempatnya yang yang khusus dalam masyarakat.[11]
2.6.
Metode-metode dalam Pendidikan Agama Kristen (PAK)
2.6.1.Metode yang
digunakan dalam pengajaran kepada anak
2.6.1.1.Pengajaran
Melalui Ekspresi
Dalam metode ini, anak turut serta
melakukan bahan pengajaran, bukan hanya mendengar atau melihat namun kesan yang
terdalam adalah melaksanakannya.
2.6.1.2.Metode
Dengan Alat Peraga
Alat peraga
yaitu alat bantu (pelengkap) yang dipergunakan Guru dan murid dalam proses
belajar mengajar.Hal ini berguna untuk pengajaran yang lebih produktif.[12]
2.6.1.3.Metode
Pantomim
Murid-murid bermain sandiwara, hanya
tidak berbicara. Guru dan murid yang lain membawakan cerita dan para pemain
membawakan peranan mereka.
2.6.1.4.Percakapan
Metode ini
merupakan pertukaran pembicaraan tentang
hal-hal yang menarik kedua belah pihak dalam pembicaraan. Anak suka
bercakap-cakap tentang pengalaman atau hal-hal yang sedang ia pelajari.[13]
2.6.2.Metode yang
digunakan dalam pengajaran orang dewasa muda
2.6.2.1.Metode
diskusi
Diskusi
merupakan suatu kegiatan kelompok yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah
supaya mendapatkan pengertian yang lebih jelas, lebih teliti dengan sesuatu
keputusan bersama. Di dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan
suara sehingga seluruh kelompok mendapat pemahaman yang sama dalam suatu
keputusan atau kesimpulan.[14]
2.6.2.2.Metode
Tanya Jawab
Metode tanya
jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung,
sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara pengajar dan orang dewasa.
2.6.2.3.Metode
Komunikasi Mulut
Metode komunikasi adalah sebuah dasar
untuk mengajar orang dewasa.
2.6.2.4.Metode
Menulis
Orang dewasa
akan merespon dengan baik bahwa menuliskan ringkasan bahan Alkitab atau
refleksi bahan Alkitab itu.
2.6.2.5.Metode
Demonstrasi
Metode ini
merupakan suatu metode mengajar yang memperhatikan bagaimana proses terjadinya
sesuatu. Metode ini dapat dilakukan oleh guru atau orang lain.
2.6.3.Dewasa Lanjut
Usia
2.6.3.1.Metode
Wawancara
Metode ini jauh
beda dengan metode diskusi karena metode ini anggota kelompok lebih banyak memberikan
informasi atau gagasan dari pada pemimpin kelompok. Dengan metode ini anggota
diberikan kesempatan untuk membahas pokok bahasan dan
menanggapinya.Keberhasilan tergantung pada pernyataan yang baik.
2.6.3.2.Simposium
Dalam Simposium disajikan banyak pandangan
dari suatu objek utama, membantu untuk mengungkapkan semua aspek dari topik
yang diberikan dihadapan peserta.[15]
2.6.3.3.Film
and Slide
Film dan Slide
adalah alat bantu yang memiliki kesamaan dalam hal menggunakan transparansi
(Film) yang diproyeksikan pada sebuah layar agar dapat dilihat. Fungsi dalam
metode ini adalah menarik perhatian.
2.6.3.4.Metode
Ceramah
Metode ceramah
adalah metode yang dilakukan pengajar dalam menyampaikan bahan pengajaran di
dalam kelas secara lisan.Metode ini dipakai untuk menyampaikan informasi,
gagasan dan alias, penjelasan, atau suatu masalah.
2.7.Pelaku
Pendidikan Agama Kristen
2.7.1.Pengajar
Rasul Paulus
dalam surat Efesus mengakui bahwa Allah sendiri yang memberikan bagi gereja-Nya
para pejabat khusus, termasuk para pengajar untuk memperlengkapi orang-orang
kudus bagi pekerjaan pelayanan demi pertumbuhan dari tiap anggota dan tubuh
Kristus secara bersama-sama.Keterlibatan pendeta dan kaum awam sebagai pengajar
juga bagian yang tidak dapat terpisahkan sebagai pelaku dalam pembinaan di
jemaat.Pendeta dan kaum awam dapat menjalankan tugas pengajaran di jemaat
berdasarkan pengidentifikasian prioritas-prioritas dalam pelayanan rohani dan
misi gereja Tuhan untuk memperlengkapi seluruh anggota tubuh Kristus.
2.7.2.Pelajar
Dari sudut
pengertian istilah katekisasi dalam gereja, pelajar dibagi dua kelompok,
yaitu orang dewasa dan anak-anak.Alasan gereja mengajar dan melaksanakan
katekisasi untuk anak-anak adalah karena alasan janji orangtua untuk mendidik
anak-anak mereka dalam ajaran Kristen agar mampu mencari sendiri dan mengikut
Yesus.[16]
III.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah saya
paparkan diatas dapat saya simpulkan bahwa Pendidikan Agama Kristen adalah ilmu
yang mendidik pelajar untuk menjadi yang lebih baik dalam menjalani kehidupan
ini dan kehidupannya mengarah kepada hal-hal yang Alkitabiah dan menjadikan
Yesus sebagai Guru besar dalam kehidupan si pelajar. Dalampenerapan Pendidikan
Agama Kristen juga ada banyak hal yang harus diperhatikan artinya banyak faktor
yang harus diperhatikan dalam PAK ini sebagai contoh kepada siapa PAK ini
diajarkan dan apa metode yang pas sehingga dengan memperhatikan hal tersebut
tujuan PAK tadi dapat tercapai.
IV.
Daftar Pustaka
G. Homrighausen,E, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2008
R. Robert, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan
Agama Kristen dari Plato sampai I,Loyola, Jakarta : BPK-GM, 2006
Winatasahirin, Identitas dan ciri khas pendidikan Kristen, Jakarta
: BPK Gunung Mulia, 2003
Simanjuntak, Junihot, Filsafat Pendidikan dan Pendidikan
Kristen, Yoyakarta: ANDI, 2013
M. Drie S.R, Brotosudarmo, Pendidikan
Agama Kristen untuk perguruan tinggi, Yogyakarta: ANDI, 2008
G. Homrighausen. E, &
I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987
Dosen-dosen STT-HKBP dan FKIP Nomensen Pematang Siantar (L.Tarigan
DKK), Pendidikan Agama Kristen, Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen, 1994
Groome, Thomas H. Groome, Christian Religious Education,
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010
Nuhamara, Daniel , Pembimbing Pendidikan Agama Kristen,
Bandung: Jurnal Info Medan,2009
Stefanus, Daniel ,Sejarah PAK Tokoh-tokoh besar PAK, Bandung:
Bina Media Informasi, 2009
Gultom Rida ,PAK Kepada anak-anak, Medan: Mitra, 2011
Baltner , Doris,Metode Mengajar anak-anak sekolah minggu, Bandung:
IKAPI, 2006
Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa (dari tepri hingga
aplikasi), Jakarta: Bumi Aksara,2009
[1] Homrighausen,E.G, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2008), 20-21.
[2]Robert R. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan
Agama Kristen dari Plato sampai I,Loyola,(Jakarta : BPK-GM,2006),413.
[3] Winatasahirin, Identitas dan ciri khas pendidikan Kristen, (Jakarta
: BPK Gunung Mulia, 2003),153.
[4] Junihot Simanjuntak, Filsafat Pendidikan dan Pendidikan Kristen,
(Yoyakarta: ANDI, 2013), 68.
[5] R.M. Drie S. Brotosudarmo, Pendidikan Agama Kristen untuk
perguruan tinggi, (Yogyakarta: ANDI, 2008),38-46.
[6] E.G. Homrighausen & I.H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen,
(Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1987),12.
[7] Dosen-dosen STT-HKBP dan FKIP Nomensen Pematang Siantar (L.Tarigan
DKK), Pendidikan Agama Kristen, (Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen,
11994),21-22.
[8] Robert R. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan
Agama Kristen dari Plato sampai I,Loyola,(Jakarta : BPK-GM,1991),103-127.
[9] Thomas H. Groome, Christian Religious Education, (Jakarta:
BPK Gunung Mulia,2010),47-48.
[10] Daniel Nuhamara, Pembimbing Pendidikan Agama Kristen,
(Bandung: Jurnal Info Medan,2009),31.
[11] Daniel Stefanus, Sejarah PAK Tokoh-tokoh besar PAK, (Bandung:
Bina Media Informasi, 2009),103.
[12] Rida Gultom, PAK Kepada anak-anak, (Medan: Mitra, 2011),54-55.
[13] Doris Baltner, Metode Mengajar anak-anak sekolah minggu, (Bandung:
IKAPI,2006),26-29.
[14] Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa (dari tepri hingga
aplikasi), (Jakarta: Bumi Aksara,2009),96-101.
[15]Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa (dari tepri hingga aplikasi),
(Jakarta: Bumi Aksara,2009),89-90.
[16] Junihot Simanjuntak, Filsafat Pendidikan dan Pendidikan Kristen,
(Yoyakarta: ANDI, 2013), 128-130.
Tags :
BPPPWG MENARA KRISTEN
KOMITMEN DALAM MELAYANI
PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- PRO DEO ET EIUS CREATURAM
- COGITARE MAGNUM ET SOULFUK MAGNUM
- ORA ET LABORA
- : Pdt Hendra C Manullang
- : P.Siantar - Sumatera Utara - Indonesia
- : crisvinh@gmail.com
- : menarakristen@gmail.com
terima kasih
ReplyDeleteOke
ReplyDeleteTerima Kasih, Tuhan Yesus Memberkati. postingannya sangat membantu dan menambah wawasan tentang PAK
ReplyDeleteTerima kasih,Kiranya selalu diberikan kesehatan
Delete